Wednesday, October 4, 2017

Survey dokumenter dari laut sampai pemakaman


Hi gusy,
안녕하세요 친구들 ^^

dipostingan kali ini gue mau cerita tentang survey gue buat tugas dokumenter, karena gue adalah salah satu mahasiswa semester 5 yang tugas akhirnya harus membuat film dokumenter. Prodi gue adalah produksi tv, dimana kerja sama team yang sangat dibutuhkan dalam produksi apapun, termasuk ditugas ini. di tugas ini gue masuk di kelompok 1 yang beranggotakan 5 orang.

minggu pertama setelah pembagian kelompok, kita brainstorming dan akhirnya mendapatnya tema yang akan kita angkat, yaitu tentang kakek-kakek cina benteng yang masih melestarikan alat musik tehyan. setelah itu kita melakukan survey yang membuahkan hasil memang dengan bermodalkan bertanya kepada orang, karena benar kata pepatah "malu bertanya sesat dijalan"

ini foto yang diambil pas servey kerumah kakek pemain tehyan
pada akhirnya survey yang melelahkan itu mendapatkan hasil yang terbuang saat presentasi pertama memaparkan ide film apa yang akan dibuat, karena kita hanya mengajukan satu tema itu, meskipun sebenarnya kita punya tema lain yaitu tentang makam tanpa identitas, tapi karena anggota kelompok lebih tertarik dengan tehyan, yaaaaa...... kenapa terbuang? karena ada beberapa alasan yang baru kita ketahui dari dosen kita sendiri berdasarkan pengalaman senior yang juga pernah mengangkat tema ini.
jadilah kita melakukan brainstorming lagi setelah presentasi dan mendapatkan tema lagi dari mulai kakek-kakek penjual abu didaerah ciputat (ini gagal lagi karena ternyata ada kelompok dari kelas lain juga mengangkat kakek ini), akhirnya anggota team yang lain mencoba survey ke tempat sengketa lahan di dekat bandara soetta, terus ke tempat penyebrangan kali dengan perahu didekat jalan daan mogot, dan hari beikutnya gue coba ikut salah satu kelompok dikelas gue yang akan riset kedaerah Dadap.
di Dadap itu adalah tempat para petani kerang,nelayan ikan dan udah rebon. nah kelompok temen gue ini mengangkat tema tentang petani kerang dan kelompok gue disarankan untuk mengangkat tema si nelayan ikan. setelah menemukan kira-kira siapa nelayan yang akan kita gali informasinya, dan menurut kelompok gue itu cukup menarik, akhirnya kita mencoba untuk berlayar yang perahu narasumber dari kelompok temen gue.


setelah melakukan sekian banyak servey itu kelompok gue masih belum mandapatkan mana yang benar-benar akan menjadi tema pilihan kita. jadi pada akhirnya kelompok gue ini telat untuk memberikan laporan tema apa yang fix untuk diangkat menjadi film dokumenter.

minggu berikutnya kita mendapat saran untuk coba survey ke kampung batik didaerah tebet. setelah sampai dilokasi itu sangatlah diluar ekpetasi, jadilah kita mengurungkan niat kembali untuk tema itu. dalam perjalanan kita mencoba mencari tema lain dan salah satu temen gue diluar kelompok yang kebetulan dengan baik hati mau nemenin kelompok gue untuk survey menyarankan untuk mencoba mengangkat tema tentang rumah hijan lgn. karena lokasinya yang sangat jauh akhirnya kita mengurungkan niat untuk melakukan survey pada hari itu juga ke rumah hijau. namun kita mencoba melanjutkan survey ke tema awal yang belum sempat kita survey, yaitu tentang makam tanpa identitas di daerah tegal alur.

makam dengan nama tidak dikenal


dibawah terik matahari yang sangat menyengat siang itu, kita menuju tpu tegal alur yang lagi-lagi gue minta tolong sama temen gue untuk ditemani kesana. yang pertama kita dateng kekantor pengurus tpu buat nanya-nanya tentang makan tanpa identitas itu, tapi ternyata kita diharuskan membawa surat izin dari kampus untuk bisa mendapatkan info lebih dalam. jadi akhirnya kita mencoba mendatangi langsung makan tanpa identitas itu untuk mencoba mencari info dari orang-orang yang ada disitu. beruntunglah saat sampai dilokasi pemakaman ada seorang petugas sedang menggali kubur untuk beberapa jenazah esok hari. disitu gue dibantu sama temen gue lagi mencoba mencari info tentang makan tanpa identitas ini. mendengar cerita dari petugas makam ini gue cukup tertarik untuk mengangkat tema ini. tapi setelah dari makam itu rasa penasaran gue tentang rumah hijau lgn itu masih ada dan gue mencoba untuk survey keesokan harinya. lokasinya yang ternyata didalam area wisata danau situ gintung 3 menyulitkan gue yang sama sekali gak tau daerah itu jadi gak bisa nemuin lokasinya. tapi anggota kelompok yang lain berhasil sampai ditempat itu keesokan harinya lagi. dan kembali sangat disayangkan karena ternyata rumah hijau itu sudah tidak ada dan digantikan dengan kebun kumara.

Dua hari sebelum presentasi lagi kelompok gue malakukan survey yang kesekian kalinya, yaitu ke situ babakan untuk mencari batik betawi. beruntunglah meskipun sebenarnya hari itu tutup tapi ternyata ada 2 karyawan tempat batik itu ada ditempat, dan kita mecoba menggali informasi lagi. Dan saat peresentasi dosen menyetujui tema ini dan kita akan mencoba menggali lebih dalam tentang batik betawi ini.
Bismillah semoga hasilnya memuaskan nantinya^^


kelompok gue ini paling banyak melakukan survey dengan tema yang bebeda, dan selalu merepotkan kelompok lain, tapi dari itu gue punya banyak pengalaman dan gue jadi tau apa yang belum pernah gue tau. Intinya gue sangat berterima kasih sama mereka yang mau membantu dan mau direpotkan sama kelompok gue hehehe semoga hasil tugas film dokumenter kita semuanya bisa menginspirasi siapapun yang melihatnya, dan semoga tulisan gue ini berfaedah untuk siapapun yang membacanya hehehe

terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ^^
love you guys

No comments:

Post a Comment

Ikan Seharga Uang Jajan Sebulan!

Assalamualaikum, sahabat ^^ Kali ini aku masih mau cuap-cuap soal perjalanan selama di kepulauan anambas. Keindahan pulaunya udah, k...